Dampak Makanan Cepat Saji – Istilah “makanan cepat saji” biasanya merujuk pada makanan yang ingin dikonsumsi orang dengan cepat, murah, dan praktis.
Namun, banyak sekali peneliti yang telah mengkaji bukti-bukti yang menunjukkan berbagai dampak kesehatan negatif yang terkait dengan konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan.
7 Dampak Makanan Cepat Saji bagi Tubuh
Artikel ini akan menyajikan 7 dampak makanan cepat saji yang berbahaya bagi tubuh.
1. Dampak pada Sistem Pencernaan
Kebanyakan makanan cepat saji mengandung banyak karbohidrat dan sedikit atau tidak mengandung serat.
Pola makan rendah serat dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit pencernaan. Contohnya seperti sembelit dan radang usus buntu, serta penurunan bakteri usus yang sehat.
Saat sistem pencernaan Anda mengonsumsi makanan ini, karbohidrat akan dilepaskan sebagai glukosa (gula) dan akan menyebabkan kadar gula darah meningkat.
Pankreas merespons peningkatan glukosa dengan melepaskan insulin, untuk mengangkut gula ke sel-sel yang membutuhkannya sebagai energi.
Setelah tubuh Anda menggunakan atau menyimpan gula, kadar gula darah kembali normal.
Namun, jika Anda sering mengonsumsi makanan cepat saji (makan banyak karbohidrat) maka kadar gula darah akan kembali naik.
Seiring berjalannya waktu, lonjakan insulin ini dapat menyebabkan resistensi insulin. Resistensi insulin ini bisa menyebabkan diabetes tipe 2 dan penambahan berat badan.
2. Gula dan Lemak

Banyak jenis makanan cepat saji yang mengandung gula tambahan. Artinya, kalori ekstra tetapi sedikit nutrisinya.
Asosiasi Jantung Amerika (AHA) merekomendasikan untuk mengonsumsi hanya 100 hingga 150 kalori gula tambahan per hari, yaitu sekitar 6-9 sendok teh.
Sekaleng soda seberat 340 gram mengandung 8 sendok teh gula. Itu setara dengan 140 kalori, 39 gram gula, dan tidak ada yang lain.
Lemak trans adalah lemak yang terbentuk selama pemrosesan makanan. Lemak ini ditemukan dalam:
– Makanan panggang
– Kue kering
– Adonan pizza
– Kerupuk
– Kue kering
3. Natrium
Makanan cepat saji sering kali mengandung banyak natrium, dan mengonsumsi natrium dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan kembung, pembengkakan, atau edema.
Diet tinggi natrium juga berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi, karena natrium meningkatkan tekanan darah dan menambah beban pada sistem kardiovaskular Anda.
Sebuah penelitian kecil dalam Journal of Hypertension menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak garam dapat berdampak langsung pada fungsi normal pembuluh darah seseorang.
4. Dampak pada Sistem Pernapasan
Kalori berlebih dari makanan cepat saji dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas. Obesitas meningkatkan risiko penyakit pernapasan, termasuk pernapasan dan sesak napas.
Anak-anak yang mengonsumsi makanan cepat saji setidaknya tiga kali seminggu memiliki risiko lebih tinggi terkena asma.
5. Dampak pada Sistem Saraf Pusat
Makanan cepat saji hanya memberikan kepuasan jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, tidak bermanfaat.
Orang yang mengonsumsi makanan cepat saji dan kue kering olahan memiliki risiko depresi 51% lebih tinggi.
Hal itu jika kita membandingkannya dengan mereka yang tidak mengonsumsi makanan tersebut atau hanya mengonsumsinya sedikit.
6. Dampak pada Sistem Kardiovaskular
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menyatakan bahwa pola makan tinggi garam sering kali menyebabkan tekanan darah tinggi pada orang dengan hipertensi.
Itu artinya seseorang lebih mungkin mengalami serangan jantung, stroke, penyakit ginjal, atau gagal jantung.
FDA juga mencatat bahwa pola makan tinggi lemak trans meningkatkan jumlah lipoprotein densitas rendah, atau kolesterol “jahat”, dan menurunkan jumlah lipoprotein densitas tinggi, atau kolesterol “baik”.
Ini berarti peningkatan kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung.
7. Dampak pada Sistem Reproduksi
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa makanan cepat saji mengandung ftalat. Ftalat adalah zat kimia yang dapat mengganggu kerja hormon seks dan dapat menyebabkan masalah reproduksi, termasuk cacat lahir.
Itulah dia pembahasan mengenai 7 dampak makanan cepat saji yang berbahaya bagi tubuh. Semoga bermanfaat! (Fahma Ardiana)
Tinggalkan komentar