Cappuccino vs Moccacino, Apa Perbedaan Sebenarnya?

ringmedia

0 Comment

Link
Perbedaan dari minuman cappuccino vs moccacino yang mungkin masih belum banyak orang ketahui terutama jika baru menyukai kopi.

Cappuccino vs Moccacino – Keduanya adalah minuman espresso yang menenangkan, disajikan di kafe-kafe di seluruh dunia.

Namun bagi banyak orang, perbedaan antara cappuccino dan moccacino tidak selalu terlihat jelas, terutama jika Anda memilih berdasarkan rasa saja.

Menariknya, negara dengan konsumsi kopi per kapita terbanyak adalah Luksemburg, di mana budaya kafe sangat mengakar dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam artikel ini, kami akan menguraikan apa yang membedakan kedua minuman ini.

Mulai dari bahan-bahannya, hingga rasa, tekstur, dan kadar kafeinnya yang berbeda sehingga Anda dapat dengan yakin memilih cangkir yang sesuai dengan suasana hati Anda.

Cappuccino vs Moccacino, Apa Perbedaan Intinya?

Orang biasanya memulai pembuatan cappuccino maupun mocha dengan satu (atau dua) shot espresso dan susu kukus.

Itulah fondasinya. Dari sana, jalurnya bercabang, dan perbedaan yang menentukan sederhana namun pentingโ€ฆ Moka mengandung cokelat. Cappuccino tidak.

Namun, terlepas dari formatnya, cokelat hitam memberikan moka rasa yang lebih manis dan kaya yang memadukan kopi dan cokelat menjadi sesuatu yang lebih mendekati hidangan penutup yang nikmat.

Cappuccino tradisional mengikuti struktur yang sangat spesifik:

– 1 bagian espresso

– susu kukus 1 bagian

– 1 bagian busa susu

Rasio 1:1:1 ini memberikan cappuccino tekstur yang ringan, ringan, dan rasa berlapis di mulut.

Busanya tebal di atas, dan minumannya sendiri terasa seimbang, tidak terlalu kuat atau terlalu creamy.

Tidak ada gula atau perasa tambahan secara default, dan minuman ini biasanya disajikan dalam cangkir berukuran 5 hingga 6 ons.

Di sisi lain, moka klasik menambahkan sentuhan cokelat yang melimpah ke dalam campurannya:

– Espresso

– Sirup atau bubuk cokelat

– Susu kukus

– Krim kocok atau serutan cokelat di atasnya (Opsional)

Beberapa moka juga mengandung sedikit lebih banyak susu daripada cappuccino, menciptakan tekstur yang lebih kental dan lembut yang melembutkan rasa pahit alami espresso.

 

Jika Anda sedang memilih antara cappuccino dan moka:

– Cappuccino = Berbusa tinggi, seimbang, tanpa tambahan gula

– Moka = Berbusa tinggi, manis, dan lebih creamy

Karena keduanya menggunakan espresso sebagai bahan dasar, sebaiknya gunakan kopi terbaik untuk espresso agar mendapatkan hasil rasa yang ideal.

Membandingkan Atribut Utama: Cappuccino vs Moccacino

Setiap minuman menawarkan pengalaman yang berbeda, dan tergantung preferensi Anda, salah satunya mungkin lebih sesuai dengan selera Anda.

1. Profil Rasa

– Cappuccino:

Rasa cappuccino diimbangi oleh susu kukus, tetapi tetap kurang manis dan lebih berfokus pada rasa alami kopi.

Kecuali jika gula atau sirup ditambahkan, rasanya cenderung bersih dan sedikit hangus.

– Moka:

Rasanya manis alami berkat sirup atau bubuk cokelat, dan tergantung resepnya, rasanya bisa lebih seperti hidangan penutup daripada minuman kopi tradisional.

Espresso tetap menambah kedalaman rasa, tetapi cokelat mendominasi profilnya.

2. Tekstur & Rasa di Mulut

– Cappuccino:

Cappuccino dikenal karena teksturnya yang berlapis-lapis, dan Anda akan sering melihat tiga bagian bening, dasar kopi cair, susu kukus, dan busa tebal yang mengembang di bagian atas.

Busa ini memberikan rasa ringan dan lembut di mulut, serta membuat setiap tegukan terasa terstruktur dan seimbang.

– Moka:

Moka umumnya lebih creamy dan padat. Cokelat mengentalkan dasarnya, dan banyak moka yang diberi krim kocok sebagai pengganti busa, sehingga terasa lebih kaya.

Jika Anda minum moka yang dibuat dengan ganache atau cokelat leleh, teksturnya bisa lebih lembut lagi.

3. Tingkat Kemanisan

– Cappuccino:

Cappuccino tradisional tidak mengandung gula tambahan. Rasa manisnya berasal dari gula alami dalam susu.

Rasanya dapat disesuaikan, dan Anda dapat menambahkan gula atau sirup perasa jika suka, tetapi secara default, rasanya tidak manis.

– Moka:

Moka biasanya cukup manis, bahkan sebelum menambahkan krim kocok atau sirup tambahan.

Elemen cokelat menghadirkan rasa manis alami, dan penggunaan sirup atau bubuk pemanis mendorong rasa ke ranah hidangan penutup.

Itulah sebabnya banyak pecinta kopi mencari cara bebas gula untuk mempermanis kopi sebagai alternatif yang lebih sehat.

4. Kandungan Kafein

Kandungan kafein dasar dalam kedua minuman ini bergantung pada berapa banyak takaran espresso yang digunakan.

Satu takaran mengandung sekitar 63 hingga 70 mg kafein.

Kebanyakan cappuccino dan moka standar menggunakan satu atau dua takaran, sehingga kadar kafein berbasis espresso mereka sebanding.

Namun, moka mengandung sumber tambahan: cokelat.

Cokelat mengandung sedikit kafein, sekitar 12 mg per sendok makan bubuk kakao atau 5 mg per sendok makan sirup.

Meskipun ini berkontribusi terhadap total kafein, jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan espresso itu sendiri. (Fahma Ardiana)

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar