Tanda-Tanda Silent Treatment dalam Hubungan

ringmedia

0 Comment

Link
Artikel kali ini membahas mengenai beberapa tanda-tanda silent treatment dalam sebuah hubungan baik percintaan maupun persahabatan.

Tanda-Tanda Silent Treatment – Saat Anda masih di sekolah dasar, Anda mungkin pernah belajar tentang oksimoron.

Oksimoron adalah ungkapan yang menggabungkan istilah-istilah yang bertentangan.

“Kekacauan terorganisir” adalah oksimoron yang populer, begitu pula “berita lama.”

Berikut salah satu yang sering Anda dengar: “kesunyian yang memekakkan telinga.”

Jika Anda pernah menjadi korban perlakuan diam, Anda tahu betapa kuat dan bahkan menyakitkannya kesunyian itu.

 

Apa itu Silent Treatment?

Sederhananya, perlakuan diam atau silent treatment adalah tindakan menahan komunikasi.

Ini adalah perilaku penolakan yang umum, yang bisa disengaja atau tidak disengaja.

Bagi sebagian orang, ini adalah mekanisme penanggulangan. Bagi yang lain, ini adalah cara untuk menyebabkan kerugian.

 

“Bagaimana kesunyian bisa berbahaya?” Anda mungkin bertanya. Hal ini berkaitan dengan efek pengucilan sosial terhadap tubuh dan pikiran kita.

Penelitian menunjukkan bahwa sistem saraf simpatik kita bereaksi ketika kita berpikir bahwa ikatan sosial sedang terancam.

Korteks cingulate anterior dorsal kita (wilayah otak yang bertanggung jawab untuk memproses rasa sakit) akan aktif.

 

Sederhananya, diabaikan atau ditolak itu menyakitkan.

Apakah rasa sakit itu dilakukan dengan sengaja tentu penting, tetapi hanya sampai batas tertentu.

Secara umum, perlakuan diam adalah perilaku yang menunjukkan komunikasi, penyelesaian konflik, dan keterampilan pengaturan emosi yang buruk.

 

Tanda-Tanda Silent Treatment dalam Hubungan

Perlakuan diam dapat terlihat berbeda tergantung pada situasi dan orang yang mengabaikan Anda.

Berikut adalah beberapa indikator yang dapat diandalkan bahwa Anda mendapatkan perlakuan diam:

 

– Mereka sengaja (dan dengan sengaja) mengabaikan Anda.

– Bertindak seolah-olah tidak ada yang salah atau melakukan hal-hal yang mereka tahu akan memprovokasi reaksi emosional.

– Mereka tiba-tiba menghilang berjam-jam, berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu tanpa berkomunikasi dengan Anda.

 

– Pergi tanpa memberi tahu Anda ke mana mereka pergi atau kapan mereka akan kembali.

– Mereka tidak merespons ketika Anda mencoba berkomunikasi langsung, secara tatap muka atau elektronik.

– Berbicara dengan orang lain (mungkin bahkan di depan Anda) tetapi tidak mau berbicara dengan Anda.

 

Dampak Silent Treatment

Karena perlakuan diam dapat terjadi karena banyak alasan, hal itu dapat memengaruhi Anda dalam berbagai cara.

Banyak orang mengalami frustrasi (atau bahkan kemarahan) karena kebutuhan emosional mereka tidak terpenuhi.

Bagi sebagian orang, terutama mereka yang selalu berusaha menyenangkan orang lain dan individu dengan riwayat trauma, perlakuan diam dapat menakutkan.

 

Hal itu dapat menyebabkan banyak kebingungan dan keraguan diri. Anda mungkin mempertanyakan diri sendiri.

Terutama jika Anda tidak tahu mengapa Anda mendapatkan perlakuan diam.

Anda mungkin bertanya-tanya apa yang telah Anda lakukan, atau menjadi sangat waspada dalam upaya untuk mencari tahu apa yang “salah” dengan Anda.

 

Orang lain mengalami kekecewaan ketika mereka menyadari bahwa mereka menerima perilaku yang tidak dapat diterima.

Menganalisis perasaan Anda adalah waktu yang bermanfaat.

Setelah Anda mengetahui bagaimana perasaan Anda tentang perlakuan diam, Anda dapat memutuskan apa yang harus dilakukan.

 

Cara Menanggapi Silent Treatment

Jadi, bagaimana Anda menghadapi seseorang yang telah memberikan perlakuan diam kepada Anda?

Mungkin pertanyaan yang lebih baik untuk diajukan adalah: Haruskah Anda menghadapinya?

Tidak ada cara baku untuk menanggapi situasi ini.

Itu tergantung pada orangnya, mengapa mereka melakukannya, dan seberapa aman Anda merasa bersama mereka.

 

Jika Anda Adalah Pihak yang Diam

Kemungkinan besar Anda pernah berada di kedua sisi perlakuan diam pada berbagai titik dalam hidup Anda.

Tetapi apa yang harus Anda lakukan jika, lebih sering daripada tidak, Anda adalah orang yang memberikan perlakuan diam kepada orang lain?

Apakah mungkin untuk berubah? Pertama-tama: Jangan menyalahkan diri sendiri.

Jika Anda menyadari bahwa kemampuan penyelesaian konflik dan komunikasi Anda perlu ditingkatkan, Anda sudah membuat kemajuan! (Fahma Ardiana)

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar