Cara Mempercepat Penyembuhan Luka – Sebagian besar cedera ringan akan pulih dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, namun cara-cara alami seperti gel lidah buaya, salep berfungsi antibakteri, atau madu bisa membantu mempercepat proses penyembuhan.
Luka membuat jaringan internal tubuh terpapar lingkungan luar. Luka sayat, pukulan, atau benturan lainnya merupakan penyebab umum.
Seseorang mungkin dapat merawat luka ringan di rumah. Namun, mereka harus mencari pertolongan medis jika mengalami cedera yang lebih parah yang melibatkan patah tulang atau pendarahan hebat.
5 Cara Mempercepat Penyembuhan Luka
Berikut ini adalah beberapa metode dan pengobatan alternatif yang dapat dicoba orang untuk mempercepat penyembuhan luka:
1. Salep Antibakteri
Seseorang dapat menggunakan beberapa jenis salep antibakteri yang tersedia tanpa resep untuk merawat luka, yang dapat membantu menghindari terjadinya infeksi.
Salep ini juga membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian menggunakan model hewan menunjukkan bahwa perawatan antibakteri memiliki dampak positif dalam mempercepat penyembuhan luka.
Namun, ulasan tersebut mencatat adanya kemungkinan bias yang tinggi dalam hasil-hasil ini.
Banyak orang sering memakai salep antibakteri yang dijual bebas untuk luka yang ringan, meskipun terkadang hal ini tidak selalu diperlukan.
Mereka dapat mempertimbangkan penggunaan petroleum jelly, yang berfungsi sebagai pelindung untuk menjaga luka, selain menggunakan perban kedap air.
2. Lidah Buaya

Lidah buaya merupakan sebuah tanaman yang tergolong dalam keluarga kaktus. Tanaman lidah buaya ini mengandung bahan-bahan yang kaya akan vitamin dan mineral.
Lidah buaya mengandung glukomanan, yang mendukung regenerasi sel serta merangsang tubuh untuk memproduksi kolagen. Kolagen merupakan protein yang membantu mempercepat penyembuhan luka.
Komponen dari lidah buaya ini dapat mempercepat proces penyembuhan luka. Bukti yang ada menunjukkan bahwa lidah buaya dapat efektif dalam menyembuhkan luka bakar kelas satu dan dua.
Selain itu, ulasan menunjukkan bahwa lidah buaya mampu menjaga kelembapan dan kesehatan kulit sambil mengurangi peradangan dan menghindari terjadinya luka.
Seseorang dapat mengoleskan gel lidah buaya secara tipis pada area yang mengalami luka.
Lidah buaya ini juga bisa berfungsi untuk membungkus luka dengan perban yang telah dicelupkan pada gel lidah buaya untuk membantu proses penyembuhan.
3. Madu
Madu memiliki sifat antioksidan, antibakteri, dan anti-inflamasi. Dimana zat ini telah lama digunakan dalam berbagai resep untuk menyembuhkan luka secara tradisional.
Seseorang harus menggunakan madu medis untuk mengatasi luka yang ringan dan berat setelah berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan.
4. Bawang Putih

Bawang putih memiliki kandungan senyawa allicin yang bersifat antimikroba dan antiinflamasi.
Dalam studi praklinis, ekstrak bawang putih tua menunjukkan kemampuan penyembuhan luka yang tergantung pada dosis yang diberikan.
Studi lainnya meneliti penggunaan bawang putih untuk merawat luka pada tikus.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa krim yang mengandung 0,4% bawang putih efektif dalam mengobati luka bakar, meskipun dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada manusia.
5. Minyak Kelapa
Minyak kelapa mengandung monolaurin, asam lemak yang memiliki sifat antimikroba.
Asam lemak dalam minyak nabati berperan penting dalam proses penyembuhan luka.
Seseorang dapat menerapkan minyak kelapa pada luka untuk membantu meminimalkan risiko infeksi.
Merawat Luka Terbuka

Seseorang dengan luka terbuka harus selalu mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih.
2. Lepaskan perhiasan dan pakaian dari sekitar luka.
3. Tekan luka untuk menghentikan pendarahan.
4. Bersihkan luka dengan air bersih dan larutan garam setelah pendarahan berhenti.
5. Periksa luka untuk benda asing dan kotoran.
6. Jika memungkinkan, oleskan salep antibiotik pada luka untuk mencegah infeksi.
7. Keringkan luka dengan kain bersih.
8. Tutup luka dan pasang perban perekat atau plester luka.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), seseorang harus memeriksa lukanya setiap 24 jam.
Ini melibatkan pelepasan perban dan pemeriksaan tanda-tanda infeksi. Setelah itu, mereka perlu membersihkan luka, mengeringkannya, dan menempatkan perban atau plester yang bersih.
Luka yang tertutup namun tidak steril dapat mengundang bakteri dan berpotensi memicu infeksi tambahan.
Oleh karena itu, jika seseorang memiliki luka yang tidak bersih atau luka yang terinfeksi, mereka harus membiarkannya terbuka sampai mereka dapat membersihkannya, atau infeksinya hilang.
Setelah merawat luka, beberapa metode dapat mempercepat penyembuhan. (Fahma Ardiana)
Tinggalkan komentar