Cara Mengendalikan Marah – Amarah adalah perasaan yang normal dan dapat menjadi emosi positif saat membantu Anda mengatasi masalah, baik di tempat kerja maupun di rumah.
Namun, amarah dapat menjadi masalah jika mengarah pada agresi, ledakan emosi, atau bahkan pertengkaran fisik.
Pengendalian amarah penting untuk membantu Anda menghindari mengatakan atau melakukan sesuatu yang mungkin Anda sesali.
Cara Mengendalikan Marah Agar Tetap Tenang
Sebelum amarah meningkat, Anda dapat menggunakan strategi khusus untuk mengendalikan amarah. Berikut adalah 11 cara untuk mengendalikan amarah Anda:
1. Hitung mundur
Hitung mundur (atau naik) hingga 10. Jika Anda benar-benar marah, mulailah dari 100. Selama Anda menghitung, detak jantung Anda akan melambat, dan amarah Anda kemungkinan akan mereda.
2. Tarik napas
Napas Anda menjadi lebih pendek dan cepat saat Anda mulai marah. Balikkan tren itu (dan kemarahan Anda) dengan menarik napas dalam-dalam dari hidung dan mengembuskannya melalui mulut selama beberapa saat.
3. Jalan-jalan

Olahraga dapat membantu menenangkan saraf dan mengurangi kemarahan. Jalan-jalan, naik sepeda, atau pukul beberapa bola golf.
Apa pun yang menggerakkan anggota tubuh Anda baik untuk pikiran dan tubuh Anda.
4. Rilekskan otot-otot Anda
Relaksasi otot progresif mengharuskan Anda untuk menegangkan dan perlahan-lahan merelaksasikan berbagai kelompok otot di tubuh Anda, satu per satu.
Saat Anda menegangkan dan melepaskannya, tarik napas perlahan-lahan.
5. Ulangi mantra
Temukan kata atau frasa yang membantu Anda menenangkan diri dan kembali fokus. Ulangi kata itu berulang-ulang kepada diri sendiri saat Anda kesal.
โSantai saja,โ โSantai saja,โ dan โKamu akan baik-baik sajaโ adalah contoh yang bagus.
6. Regangkan tubuh
Gerakan memutar leher dan bahu adalah contoh gerakan yoga yang tidak melelahkan yang dapat membantu Anda mengendalikan tubuh dan mengendalikan emosi.
Tidak perlu peralatan mewah.
7. Melarikan diri secara mental
Masuklah ke ruangan yang tenang, tutup mata Anda, dan berlatihlah memvisualisasikan diri Anda dalam suasana yang menenangkan. Fokus pada detail dalam suasana imajiner: Apa warna airnya?
Seberapa tinggi gunungnya? Seperti apa suara kicauan burung? Latihan ini dapat membantu Anda menemukan ketenangan di tengah kemarahan.
8. Berhenti bicara
Saat Anda marah, Anda mungkin tergoda untuk melampiaskan amarah, tetapi Anda cenderung melakukan hal yang buruk daripada baik.
Berpura-pura bibir Anda tertutup rapat, seperti yang Anda lakukan saat masih kecil. Momen tanpa bicara ini akan memberi Anda waktu untuk menenangkan pikiran.
9. Ambil waktu istirahat
Beri diri Anda waktu istirahat. Duduklah jauh dari orang lain. Di waktu tenang ini, Anda dapat memproses kejadian dan mengembalikan emosi Anda ke netral.
Anda bahkan mungkin merasa waktu menjauh dari orang lain ini sangat membantu sehingga Anda ingin menjadwalkannya dalam rutinitas harian Anda.
10. Temukan solusi yang paling cepat
Anda mungkin marah karena anak Anda sekali lagi membuat kamarnya berantakan sebelum pergi mengunjungi teman. Tutup pintu.
Anda dapat mengakhiri kemarahan Anda untuk sementara dengan menyingkirkannya dari pandangan Anda. Cari resolusi serupa dalam situasi apa pun.
11. Ekspresikan kemarahan Anda
Tidak apa-apa untuk mengungkapkan perasaan Anda, asalkan Anda menanganinya dengan cara yang tepat. Mintalah teman yang tepercaya untuk membantu Anda bertanggung jawab atas respons yang tenang.
Ledakan emosi tidak menyelesaikan masalah, tetapi dialog yang matang dapat membantu mengurangi stres dan meredakan kemarahan Anda.
Hal ini juga dapat mencegah masalah di masa mendatang. Kemarahan adalah emosi normal yang dialami setiap orang dari waktu ke waktu.
Namun, jika Anda mendapati kemarahan Anda berubah menjadi agresi atau ledakan emosi, Anda perlu menemukan cara yang sehat untuk mengatasi kemarahan.
Jika kiat-kiat ini tidak membantu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Spesialis kesehatan mental atau terapis dapat membantu Anda mengatasi faktor-faktor mendasar yang dapat menyebabkan kemarahan dan masalah emosional lainnya. (Fahma Ardiana)
Tinggalkan komentar