Jus hijau adalah salah satu tren kesehatan dan kebugaran terbesar dalam dekade terakhir.
Para selebritas, influencer media sosial, pecinta kuliner, dan blogger kebugaran semuanya minum dan membicarakan tentang minum jus hijau.
Selain itu para penggemar jus hijau mengklaim bahwa minuman ini menawarkan banyak manfaat kesehatan.
Termasuk pencernaan yang lebih baik, penurunan berat badan, pengurangan peradangan, dan peningkatan kekebalan tubuh.
Meskipun klaim-klaim ini mungkin tampak seperti pilihan yang jelas, jus hijau juga memiliki kekurangan.
Artikel ini mengulas semua yang perlu Anda ketahui tentang jus hijau agar Anda dapat menentukan apakah akan menambahkannya ke dalam rutinitas Anda.
Manfaat Jus Hijau bagi Kesehatan
Jus hijau bukanlah pengganti pola makan seimbang dan sehat, tetapi jus ini memiliki banyak manfaat.
Manfaat tersebut sama dengan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
Sayuran hijau dan jusnya merupakan sumber yang sangat baik dari beberapa vitamin, mineral, dan senyawa tanaman bermanfaat.
Misalnya, lobak Swiss dan kale kaya akan vitamin A dan K, sementara rumput gandum mengandung banyak vitamin C dan zat besi.
Mengonsumsi sayuran hijau berdaun setiap hari dapat membantu mengurangi peradangan, risiko penyakit jantung, dan risiko penurunan mental terkait usia.
Terdapat pula bukti bahwa senyawa tertentu dalam jus segar dapat berfungsi sebagai prebiotik.
Prebiotik memberi makan dan mendukung pertumbuhan bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan Anda.
Asupan prebiotik rutin dikaitkan dengan berbagai manfaat, termasuk mengurangi sembelit, menjaga berat badan, dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Selain itu, banyak orang merasa bahwa mengonsumsi sayur dan buah merupakan cara yang mudah dan efisien untuk meningkatkan asupan nutrisi berharga mereka.
Terakhir, orang-orang tertentu, seperti mereka yang pernah menjalani operasi lambung atau usus, dapat memperoleh manfaat dari jus hijau, karena lebih mudah dicerna.
Bagi kelompok ini, jus merupakan pilihan jangka pendek selama masa pemulihan. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan atau ahli gizi Anda tentang jus untuk kondisi spesifik Anda.
Efek Negatif Jus Hijau untuk Tubuh
Meskipun minum jus hijau merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan asupan berbagai nutrisi penting.
Ada beberapa kerugian yang perlu Anda pertimbangkan sebelum mengikuti tren ini.
1. Rendah Serat
Membuat jus buah atau sayur menghilangkan sebagian besar seratnya. Serat sangat penting untuk pola makan sehat.
Asupan serat yang cukup mendukung kesehatan jantung dengan membantu mengelola tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol.
Hal ini juga dapat meredakan gangguan pencernaan tertentu, seperti refluks asam, divertikulitis, dan tukak usus.
Institute of Medicine merekomendasikan asupan harian 25 gram untuk wanita dan 38 gram untuk pria.
Mengingat jus sayur tidak mengandung banyak serat, jus hijau tidak boleh digunakan untuk menggantikan asupan sayur atau buah Anda.
Jika Anda mempertimbangkan untuk menambahkan jus sayur ke dalam rutinitas kesehatan Anda, jangan lupa untuk mengonsumsi banyak sayur dan buah utuh juga.
2. Dapat Meningkatkan Gula Darah
Jika Anda menderita diabetes atau kondisi medis lain yang berkontribusi pada kontrol gula darah yang buruk, jus mungkin bukan pilihan terbaik untuk Anda.
Minuman ini cenderung rendah serat dan protein, dua nutrisi yang mendukung keseimbangan gula darah.
Jus hijau yang hanya dibuat dengan sayuran lebih rendah karbohidrat dan cenderung tidak berdampak negatif pada gula darah Anda.
Namun, jika Anda lebih suka jus hijau dengan buah, gula dalam buah dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang tidak diinginkan.
Anda dapat mengurangi efek ini dengan memadukan jus Anda dengan makanan atau camilan yang mengandung serat dan protein.
Seperti kerupuk rami dengan keju, stik sayuran dengan salad tuna, atau oatmeal dengan susu nabati tanpa pemanis dan selai kacang almond.
Meskipun demikian, Anda harus sangat berhati-hati terhadap jus sayur yang dibeli di toko, karena mungkin mengandung gula tambahan.
Periksa label dan pastikan hanya buah atau sayuran yang digunakan. Anda juga dapat memeriksa label nutrisi untuk mengetahui gula tambahan, yang seharusnya nol.
Ini berbeda dengan “gula total”, yang memperhitungkan gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan. (Fahma Ardiana)
Tinggalkan komentar