Anak Mencintai Shalat Tarawih Selama Bulan Ramadhan

ringmedia

0 Comment

Link
Mendidik anak agar mencintai shalat Tarawih bisa membangun pondasi spiritual yang kokoh untuk masa depan mereka.
Harapan setiap orang tua adalah agar anak mencintai shalat Tarawih, terutama pada bulan Ramadhan. Ibadah shalat Tarawih memiliki makna yang khusus dalam bulan suci ini serta menjadi waktu yang sangat berarti bagi umat Islam. Mengenalkan konsep shalat Tarawih kepada anak-anak dapat menjadi tantangan, namun hal ini tidak mustahil untuk dilakukan.   Artikel ini akan membahas metode untuk mendidik anak-anak agar menumbuhkan kecintaan mereka terhadap shalat Tarawih dan menjadikannya sebagai bagian yang menyenangkan dalam rutinitas keluarga di bulan Ramadhan.

Mengapa Shalat Tarawih Itu Penting?

Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari di bulan Ramadhan. Ibadah ini biasanya dilakukan setelah shalat Isya dan terdiri dari dua rakaat, yang dapat ditambah hingga 20 rakaat sesuai dengan tradisi masjid atau di rumah.   Shalat Tarawih memiliki beragam keutamaan, antara lain:

1. Memperkuat hubungan dengan Allah

Lewat shalat Tarawih, umat Islam dapat meningkatkan aktivitas ibadah sambil memperbanyak amal baik di bulan yang penuh berkah ini.

2. Mempererat ikatan keluarga

Mengajarkan anak cinta shalat tarawin dapat mempererat ikatan keluarga.
Mengajarkan anak cinta shalat tarawin dapat mempererat ikatan keluarga.
Melaksanakan shalat secara berjamaah, baik di masjid atau di rumah, menciptakan momen penuh makna bagi kebersamaan keluarga.  

3. Mengajarkan anak tentang disiplin

Mengajak anak untuk secara rutin menjalankan shalat Tarawih akan menyuntikkan nilai-nilai disiplin dan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan ibadah. Namun, bagi anak-anak yang belum terbiasa, shalat Tarawih mungkin terasa panjang dan melelahkan. Karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk menciptakan suasana yang menyenangkan agar mereka dapat mencintai shalat Tarawih.  

Panduan untuk Membuat Anak Mencintai Shalat Tarawih

Mengajarkan anak untuk menyukai shalat Tarawih membutuhkan pendekatan yang bijaksana dan sabar. Berikut adalah beberapa saran untuk orang tua dalam membantu anak-anak mereka terbiasa dan menikmati shalat Tarawih selama bulan Ramadhan:  

1. Awali dengan Pengenalan yang Lembut

Untuk anak-anak yang belum familiar dengan shalat Tarawih, lakukan pendekatan yang lembut dan penuh kasih. Jelaskan kepada mereka bahwa shalat Tarawih adalah ibadah sangat istimewa yang hanya dilakukan selama bulan Ramadhan. Melalui cerita tentang sahabat Nabi Muhammad SAW yang rutin mengerjakan shalat ini, sekaligus membahas keutamaan shalat Tarawih, akan menambah ketertarikan mereka untuk ikut melakukannya.  

2. Bawa Anak Menuju Masjid dengan Suasana Ceria

Jika memungkinkan, ajak anak-anak berjalan menuju masjid dengan rasa bahagia. Jadikan perjalanan ke masjid sebagai waktu yang menyenangkan alih-alih sebuah kewajiban yang membuat berat. Anda bisa mengajak mereka membeli takjil sebelum shalat atau berdiskusi ringan tentang topik yang menyenangkan. Perjalanan yang penuh semangat ini dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap shalat Tarawih.  

3. Ciptakan Suasana Shalat Tarawih yang Nyaman di Rumah

Apabila Anda memilih untuk melaksanakan shalat Tarawih di rumah bersama keluarga, pastikan suasananya nyaman dan menyenangkan. Siapkan ruang yang tenang, bersih, dan nyaman untuk shalat. Anda juga bisa menggunakan karpet atau sajadah khusus untuk Ramadhan agar anak-anak semakin bersemangat. Jadikan waktu shalat sebagai saat penuh kehangatan, misalnya dengan menyelesaikan shalat Tarawih bersama, saling berdoa setelah shalat, atau menceritakan kisah inspiratif setelah shalat.  

4. Menjadikan Shalat Tarawih sebagai Kegiatan Keluarga

Bagi anak-anak, pembentukan kebiasaan dan rutinitas sangatlah krusial. Oleh karena itu, adalah hal yang signifikan bagi orang tua untuk menjadikan shalat Tarawih sebagai kegiatan rutin keluarga. Usahakan untuk mengerjakan shalat Tarawih bersama setiap malam di bulan Ramadhan. Kegiatan ini akan memudahkan anak-anak merasa lebih akrab dan terbiasa. Berikan pujian kepada anak-anak setelah mereka menjalani shalat Tarawih, bahkan jika mereka hanya mampu melaksanakan beberapa rakaat.  

5. Berikan Penghargaan atau Reward

Memberikan penghargaan merupakan metode yang efektif untuk memotivasi anak. Jika anak-anak berhasil melaksanakan shalat Tarawih dengan baik, berikanlah pujian atau hadiah kecil sebagai bentuk pengakuan. Contohnya, Anda bisa memberikan stiker, camilan yang mereka gemari, atau hadiah lain yang menarik bagi mereka. Pemberian penghargaan ini tidak hanya akan membuat anak merasa dihargai, tetapi juga meningkatkan motivasi mereka untuk melaksanakan shalat Tarawih setiap malam.  

6. Sesuaikan Jumlah Rakaat dengan Usia Anak

Tidak semua anak memiliki kemampuan untuk melaksanakan shalat Tarawih dengan jumlah rakaat yang banyak, terutama pada usia yang masih muda. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan jumlah rakaat dengan usia dan kemampuan masing-masing anak. Anda bisa memulainya dengan dua rakaat terlebih dahulu, kemudian secara bertahap menambah jumlah rakaat sesuai dengan kemampuan mereka. Hindari memaksa anak untuk melaksanakan terlalu banyak rakaat, karena yang terpenting adalah mereka merasa nyaman dan senang dengan ibadah ini.  

7. Ciptakan Aktivitas Menyenangkan Setelah Shalat Tarawih

Setelah pelaksanaan shalat Tarawih, adakanlah aktivitas menarik yang bisa dilakukan bersama keluarga, seperti berkumpul untuk berbuka puasa, mendengarkan cerita Islami, atau bermain permainan yang mendidik. Kegiatan-kegiatan ini akan membuat anak-anak lebih antusias menantikan waktu shalat Tarawih, karena mereka tahu akan ada aktivitas menyenangkan setelahnya.

8. Tampilkan Contoh yang Baik

Anak-anak sangat dipengaruhi oleh perilaku orang tua mereka. Oleh sebab itu, orang tua perlu memberikan contoh yang baik dengan melaksanakan shalat Tarawih secara rutin.   Jika anak-anak melihat orang tua mereka melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesungguhan, mereka akan lebih terdorong untuk meniru kebiasaan tersebut. Contoh yang baik akan memberikan pengaruh yang jauh lebih besar dibandingkan hanya sekadar memberikan instruksi. Mendidik agar anak mencintai shalat Tarawih memang memerlukan kesabaran dan kasih sayang.   Dengan menjadikan shalat Tarawih sebagai suatu yang menyenangkan dan memberikan motivasi yang tepat, anak-anak akan lebih mudah untuk terbiasa dan mencintai ibadah ini. Melalui kebiasaan positif ini, Anda tidak hanya mengajarkan anak untuk menghargai ibadah, tetapi juga membangun pondasi spiritual yang kokoh untuk masa depan mereka. Semoga kita semua diberikan kemudahan dalam menjalankan shalat Tarawih dan membimbing anak-anak kita untuk menjadi individu yang taat kepada Allah SWT. (Fahma Ardiana)

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar