Penyebaran Drakor – Drama Korea atau drakor adalah acara TV bernaskah yang berasal dari Korea Selatan.
Meskipun beberapa jelas merupakan sinetron, banyak yang mewakili berbagai genre, mulai dari romansa hingga horor hingga fiksi ilmiah dan cerita periode.
Beberapa memiliki jumlah episode yang terbatas (16-24), tetapi beberapa mungkin memiliki 50+ episode.
Drama Korea dikenal karena memiliki nilai produksi yang tinggi serta alur cerita yang intens dan sering kali memikat.
Selain itu juga akting berkualitas yang membantu membangun hubungan emosional antara karakter dan penonton.
K-drama juga cenderung terdiri dari lebih banyak tayangan yang ramah PG daripada acara TV barat.
Membuat K-drama lebih cocok untuk berbagai kelompok usia dan negara, terutama mereka yang lebih konservatif secara sosial.
Pada saat yang sama, penceritaan yang berani dan terampil yang digunakan K-drama untuk mengangkat isu-isu sosial.
Serta perjuangan pribadi, dan tema-tema universal seperti keluarga, persahabatan, dan cinta menghasilkan konten yang bijaksana yang dapat diterima oleh penonton lintas batas geografis.
Sederhananya, K-drama membuat kita merasa tidak sendirian dan sering kali berhasil menyentuh pengalaman dan emosi manusiawi kita bersama.
Penyebaran Drakor ke Amerika Latin

Di Amerika Latin, banyak penonton tertarik pada K-drama. Terutama karena adegan-adegannya yang sarat emosi dan alur cerita yang rumit, yang mereka anggap mirip dengan telenovela mereka.
Banyak drama Korea seperti Stairway to Heaven, My Fair Lady, dan All About Eve memiliki rating pemirsa yang lebih tinggi daripada telenovela lokal.
Ketika mantan presiden Korea Selatan Roh Moo-Hyun mengunjungi Meksiko pada tahun 2005, sekelompok penggemar drama Korea lokal menggelar unjuk rasa di luar hotelnya.
Mereka memohon kepadanya untuk mengirim aktor Korea Jang Dong-Gun dan Ahn Jae-Wook untuk berkunjung.
Ketika komunitas imigran Korea bermunculan di seluruh AS pada tahun 80-an, supermarket milik Korea menyalin drama Korea ke kaset VHS.
Kemudian menyewakannya kepada pelanggan Korea mereka, yang mencari konten yang familiar dari negara asal mereka.
Nilai-nilai kesetiaan, pengabdian, dan pengorbanan telah menyentuh hati orang-orang non-Barat. Itulah kekuatan drama Korea.
Penyebaran Drakor di Seluruh Dunia
K-drama terus menyebar karena menjamurnya platform streaming. Netflix dan Hulu, misalnya, memasuki pasar tepat pada waktunya untuk meraup basis penggemar yang besar.
Penayangan konten Korea di seluruh Asia meningkat empat kali lipat pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019.
Crash Landing on You bertahan di 10 besar di Jepang selama 229 hari dan menjadi acara TV keenam yang paling banyak ditonton di Netflix di AS.
Penonton juga jatuh cinta dengan It’s Okay to Not Be Okay, yang masuk 10 besar Netflix di Kanada, Australia, Selandia Baru, Nigeria, dan Rusia, serta beberapa negara di Amerika Latin dan Asia.
Sejarah Singkat Drakor dan Awal Mulanya
1. Awal Mula
Drama Korea bermula di bawah kekuasaan Jepang dalam format drama radio pada tahun 200. Drakor disiarkan melalui radio dengan bahasa Jepang pada tahun 1927 dan bahasa Korea dalam 30%.
Seluruh susunan acara terdiri dari pengisi suara, narator, musisi latar, dan mengikuti format yang mirip dengan podcast masa kini.
Selama tahun 1950-an hingga 1960-an, banyak orang Korea yang mengalami depresi akibat perang dan drama-drama ini menjadi pelepas stres mereka.
2. Tahun 1990-an
Selama tahun 1990-an, persaingan di antara jaringan TV menjadi lebih ketat dengan masuknya lebih banyak jaringan TV.
Serta pelonggaran peraturan dan sensor pemerintah, yang mengarah pada lebih banyak investasi uang dan upaya dalam drama.
Eyes of Dawn menjadi serial blockbuster pertama dalam sejarah drama Korea yang ditayangkan dari tahun 1991 hingga 1992, menghabiskan biaya sekitar 200 juta won per episode.
Drama ini menggambarkan sejarah Korea dari masa kolonial (1910-1945) hingga Perang Korea (1950-1953) dan mencoba inovasi seperti praproduksi dan pembuatan film di lokasi luar negeri.
3. Tahun 2000-an
Pertumbuhan layanan video daring dan jejaring sosial di internet memberikan peluang bagi drama Korea untuk menjangkau lebih banyak penonton di seluruh dunia.
Lebih banyak produksi drama menghabiskan uang dan upaya demi menarik penonton. Misalnya, penyelenggara semakin banyak memfilmkan drama kontemporer di berbagai lokasi luar negeri dengan orang-orang cantik dan pakaian modis.
Drama aksi-petualangan menyisipkan ledakan, baku tembak, dan kejar-kejaran mobil ala Hollywood. Banyak penggemar K-drama pasti ingat drama seperti Iris dan Athena: Goddess of War. (Fahma Ardiana)
Tinggalkan komentar